Selasa, 15 Maret 2011

Ancaman Luar Bumi


Dahulu kala, ketakutan manusia berkaitan dengan ancaman dari luar Bumi adalah mengenai adanya alien cerdas yang akan menyerbu Bumi. Sejak lama, pengamatan teleskop telah menangkap “jejak aneh” di Mars yang kemudian diyakini bahwa terdapat suatu ras alien disana yang membangun kanal-kanal pada permukaan Mars.

Imajinasi manusia terus berkembang, hingga muncul ketakutan bahwa makhluk Mars akan menginvasi Bumi dengan segenap peralatan perang canggih yang akan melakukan pemusnahan massal di Bumi. Kemudian muncullah pemikiran untuk melakukan eksplorasi ke luar angkasa, dengan mengirimkan objek-objek ataupun makhluk hidup ke luar angkasa.

Sejak ratusan tahun lalu, pemikiran eksplorasi luar angkasa memang telah berkecamuk di kepala para penulis Science Fiction, yang kemudian menjadi kenyataan seiring berjalannya waktu. Sejak misi V2 pada tahun 1946 dan kesuksesan satelit buatan pada tahun 1957, berbagai proyek eksplorasi luar angkasa telah berhasil dilakukan. Berturut-turut, misi satelit komunikasi & satelit cuaca pada tahun 1958-1959, kemudian explorer 6 yang berhasil menyajikan foto Bumi dari luar angkasa. Loncatan besar dalam eksplorasi luar angkasa terjadi 10 tahun kemudian, saat misi Apollo berhasil mendaratkan manusia dan menginjakkan kaki di bulan untuk pertama kalinya pada tahun 1969, hingga stasiun angkasa pada tahun 1971.

Hingga kini, kita telah menemukan sekitar 340 planet pada 292 bintang, dengan teknik-teknik pencarian planet yang terus berkembang, mulai dari pengamatan langsung ataupun pengamatan tidak langsung. Seperti teknik kecepatan radial, teknik interferometri, teknik koronagraf, metode astrometri, metode transit, hingga gravitational microlensing. Munculnya kesadaran akan sempitnya Bumi ini, dibandingkan dengan luasnya alam semesta, dan pengetahuan bahwa tidak ada peradaban canggih di Mars, orientasi ancaman dari luar Bumi-pun berubah, dari ancaman Martian, menjadi ancaman benda langit yang akan menghantam Bumi, seperti asteroid, komet, hingga planet lain yang akan memasuki orbit Bumi.

Untuk mengantisipasi ancaman benda langit terhadap Bumi, National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah mengembangkan teleskop Pan-Starrs 1 untuk melakukan pemetaan langit yang lebih luas dan diharapkan dapat melacak keberadaan asteroid ataupun benda angkasa bergerak lainnya. Dengan dilengkapi fasilitas kamera digital 1.400 megapixel dan mampu menampung data pengamatan lebih dari 3 terabyte setiap harinya, para astronom akan mengolah data tersebut dan berusaha melacak benda angkasa yang terdeteksi untuk selanjutnya menghitung orbit dari benda angkasa tersebut. Diharapkan, dapat dilakukan antisipasi dini apabila sekiranya terdeteksi benda angkasa yang akan mengancam Bumi.

Kita telah memasuki masa yang membuat manusia ingin terus mencari tahu dan berusaha menemukan hal-hal baru di alam semesta, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan & teknologi, yang juga semoga turut membuat kita semakin sadar akan kekuasaanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar