Minggu, 03 April 2011

Ditemukan Retakan Sumber Radiasi Fukushima


Operator pembangkit listrik tenaga nuklir yang bermasalah di Fukushima, Tepco, mengatakan cairan radioaktif mengalir ke laut diduga berasal dari sebuah retakan sepanjang 30 sentimeter dalam kolam beton penampung pada reaktor nomor dua.

Menurut pejabat Tepco retakan itu kemungkinan merupakan sumber kontaminasi radiasi yang ditemukan di perairan sekitar pantai.

Namun Hidehiko Nishiyama, Deputi Kepala Badan Keamanan Industri dan Nuklir Jepang, mengatakan kesimpulan sumber kontaminasi radioaktif tersebut masih harus diuji lagi.

"Kita tidak bisa benar-benar yakin hingga hasilnya dipelajari."

Menurut Nishiyama, tengah disiapkan upaya untuk menutup retakan itu dengan kucuran beton.

Pengumuman ini muncul setelah Perdana Menteri Naoto Kan untuk pertama kalinya mengunjungi daerah gempa dan tsunami dan bicara pada pada pengungsi di dekat Desa Rikuzentakata, yang nyaris rata oleh gelombang tsunami pada 11 Maret lalu.

"Ini akan jadi perjuangan panjang, namun pemerintah akan bekerja keras bersama Anda hingga akhir. saya berharap yang lain juga bekerja keras," kata PM Kan pada seorang pengungsi yang tinggal di sebuah sekolah yang sudah disulap menjadi pengungsian.

Meskipun sudah dipasangan dinding penahan tsunami, Rikuzentaka nyaris rata dengan tanah dan kini terisi reruntuhan dan lumpur sementara hampir semua dari 23.000 warganya, menurut kantor berita reuters, tewas atau luka akibat bencana.

"Seorang warga yang mulanya tinggal di sebuah rumah dekat pantai bertanya pada saya "dimana saya harus tinggal setelah ini?', jadi saya katakan dukungan pada dirinya dan menjanjikan pemerintah akan memberikan bantuan sampai akhir," ucap PM Kan dilansir BBC.

Sejak sebelum bencana terjadi, posisi PM Kan sudah dianggap tidak populer dan bahkan dibawah tekanan untuk mundur atau menyelenggarakan pemilu lebih dini. Kini PM Kan dikritik atas caranya menangani bencana kemanusiaan dan krisi nuklir.



Sumber:
http://www.tribunnews.com/2011/04/02/ditemukan-retakan-sumber-radiasi-fukushima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar