Kamis, 09 Juni 2011

Spesies Anggrek


Bulbophyllum becarii Rchb. f.
Bulbophyllum adalah salah satu marga anggrek yang  memiliki bunga eksotik, ukurannya bervariasi dari yang kecil hingga yang terbilang cukup besar. Bunga bervariasi namun sebagian marga Bulbophyllum bunga hanya bertahan beberapa hari bahkan ada yang hanya bertahan 2- 3 hari. Di Kalimantan salah satu jenis Bulbophyllum yang bisa di temukan adalah Bubophyllum becarii . Anggrek yang lebih suka hidup di bawah intensitas matahari rendah ini memiliki daun berukuran besar, daun berbentuk bulat melengkung, rhizoma menjalar pada pohon inang, hidup sebagai epifit, menyukai kelembaban yang cukup tinggi tapi juga rentan busuk jika terlalu lembab atau basah.

Bulbophyllum becarii masuk kedalam section Beccariana. Distribusi atau penyebarannya adalah pulau Kalimantan atau Borneo. Hidup pada ketinggian tempat 0 – 600 m dpl.


Coelogyne pandurata


Dendrobium antennatum
Salah satu jenis anggrek epifit yang juga di kenal dengan nama anggrek antena. Asal anggrek ini adalah Irian Jaya, menyukai tempat yang teduh atau intensitas cahaya tidak penuh. Sering ditemukan di pohon-pohon dekat pantai, namun ada juga yang di temukan hingga ketinggian kurang lebih 700 m dpl. Anggrek ini sudah di kenal dan populer sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah.
Batangnya memiliki umbi semu berbentuk silinder dengan panjang kurang lebih 0,5-2,5 m. Bagian bawah membentuk kumparan yang ujungnya meruncing. Bentuk daunnya berbentuk lanset,dan berdaging tebal. Panjang daun kurang lebih 13 cm dan lebar 4 cm. Posisi daun berseling dan berhadapan dengan daun pada ruas berikutnya.


Tandan bunga muncul pada ruas batang, dengan panjang kurang lebih 60 cm. Jumlah kuntum bunga pertandan7-12 kuntum. Garis tengah bunga 6-9 cm Kelopak bunga berbentuk lanset/jorong , bagian tengah melengkung kebelakang. Warna kelopak bunga putih dan ujungnya berwarna hijau. Mahkota bunga berbentuk pita  tegak dan terpilin di bagian ujung dengan warna hijau muda atau hijau kekuningan. Bibir mahkota bunga berwarna putih  bergaris violet. Bentuk bagian tengah bulat telur  dan agak berbulu. Berbunga pada akhir musikm kemarau Bunganya dapat tahan mekr hingga 14 hari. Buah berbentuk lanset atau jorong dengan panjang 6-8 cm

Dendrobium sp
Waktu “ekspidisi” ke pegunungan Meratus tepatnya di daerah kabupaten Banjar saya menemukan cukup banyak anggrek spesies, beberapa diantaranya sempat saya abadikan bungany. Salah satunya adalah anggrek yang satu ini



Dendrobium secundum - Anggrek Sikat
Anggrek ini di kenal juga dengan anggrek sikat. Mulai di budidayakan sebagai anggrek hias atau koleksi anggrek alam. Banyak di jumpai di Malaysia dan Indonesia, antara lain di jumpai di Jawa Barat dan Kalimantan. Di Kalimantan Selatan tanaman ini banyak tumbuh di hutan-hutan daerah Kabupaten Banjar atau sekitar kawasan Waduk Riam Kanan.


Secara umum tumbuh pada ketinggian 0-500 m dpl, sering di dapati pada perkebunan kopi atau pohon-pohon di tepi jalan. Batang memiliki umbi semu, berbentuk bulat panjang dengan pangkal dan ujung batang mengecil. Sedangkan bagian tengah umbi semunya menggembung. Panjang batang kurang lebih 30-80 cm, dengan garis tengah1,2- 2 cm. Daun muncul pada batang, bentuk daun lanset atau jorong dengan bagian ujung meruncing. Panjang daun 6-10 cm. Lebar daun 3-6 cm, tekstur daun tipis dan kuat.
Bunga berbentuk tandan muncul pada buku atas umbi semu yang gundul panjangnya kira-kira 10 cm. Pada sepanjang tandan ini akan muncul bunga dengan garis tengah lebih kurang 1,5 cm dengan jumlah sekitar 50 kuntum berbaris rapat . Kelopak bunga berbentuk jorong, bagian atasnya tumpul. Panjang lebih kurang 0,75 cm dan lebar 0,25-0,3 cm. Warna bervariasi tergantung asalnya ada yang merah muda ada juga yang putih.
mahkota bunga berbentuk jorong dengan panjang kurang lebih 0,75 cm dan lebar antara 0,25-0,3 cm. Bibir bunga sempit, berbentuk pita dengan tepi menggulung kedalam. berspura, berwarna jingga dengan bagian bawah berwarna ungu. Lama mekar bunga sekitar 9 hari (JJ) (Fiyanti Osman dan Indah Prasasti, 1994).


Flickingeria sp

Paphiopedilum lowii


Paraphalaenopsis serpentilingua
Satu lagi anggrek endemik kebanggaan pulau Kalimantan (Borneo) yang di akui kecantikannya tidak hanya pecinta anggrek lokal tapi juga luar negeri. Anggrek ini merupakan anggrek pulau Kalimantan yang harus kita ketahui dan lestarikan. Merupakan anggrek epifit penghuni hutan rawa dari ketinggian 0 m dpl hingga 1000 m dpl.
Oleh masyarakat Kalimantan anggrek ini populer dengan sebutan “anggrek buntut tikus” karena karakteristik daunnya yang berbentuk silindris meruncing sehingga nampak seperti ekor tikus. Tanaman ini tumbuh menggantung dengan daun berwarna hijau tua, panjangnya kira 20 cm – 50 cm, dengan diameter 0,6-1,2 cm. Bunga berwarna putih pada sepal dan petalnya, sedangkan pada bagian lebellumnya berwarna pink dengan warna dasar jingga. Bunga menempel pada tangkai bunga yang dapat berjumlah sekitar 5- 10 kuntum per tangkai
Anggrek buntut tikus memiliki nama lain antara lain Phalenopsis serpentilingua J.J. Sm., Phalaenopsis denevei J.J. Sm. var Alba Price, Phalaenopsis simonsei Simonse.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar